DASAR TEORI
Metode analisis gravimetri adalah suatu metode analisis
yang didasarkan pada pengukuran berat, yang melibatkan pembentukan, isolasi inti endapan dan
pengukuran berat dari suatu endapan.
Prinsip dari analisa gravimetri ini yakni pengendapan,
(terbentuknya endapan dimulai dari terbentuknya larutan lewat jenuh (super
saturated solution) serta
kelarutan (Jika hasil
kali konsentrasi dengan pangkat koefisiennya lebih besar dari nilai Kspnya,
larutan akan lewat jenuh yang dapat menimbulkan endapan)
(Devi Pratiwi Sudrajat, 2009).
Hidrat merupakan istilah yang
dipergunakan dalam senyawa organic maupun senyawa anorganik untuk
mengindikasikan bahwa zat tersebut mengandung air. Untuk senyawa organic maka
hidrat dibentuk dengan penambahan molekul H2O atau penambahan elemen H+ dan OH-
pada molekul organik. Sebagai contoh etilen atau etena CH2=CH2 bila ketambahan
molekul H2O akan menjadi etanol CH3-CH2-OH jadi dapat dikatakan etanol
merupakan hidrat dari senyawa etena.
Hidrat dalam senyawa anorganik
adalah garam yang mengandung molekul air dalam perbandingan tertentu yang
terikat baik pada atom pusat atau terkristalisasi dengan senyawa kompleks.
Hidrat seperti ini disebut juga sebagai air terkristalisasi atau air hidrasi.
Contoh hidrat anorganik adalah sebagai berikut:
v CuSO4.5H2O Tembaga(II) sulfat
pentahidrat
v CoCl2.6H2O Kobalt(II) klorida
heksahidrat
v SnCl2.2H2O Timah(II) klorida
dihidrat
v Na2CO3. 10H2O Natrium karbonat
dekahidrat
v FeBr2.4H2O Fero bromide tetrahidrat
v NiCl2 .4H2O Nikel(II) klorida
tetrahidrat
v RhCl3.3H2O Rodium(III) klorida
trihidrat
v Ba(OH)2.8H2O Barium hidroksida
oktahidrat
Notasi
.nH2O menyatakan jumlah molekul air dalam setiap molekul hidrat, dan harga n
dapat berupa bilangan bulat maupun pecahan. Notasi ini tidak menyatakan
bagaimana molekul air terikat pada senyawa garamnya.
Jika
hidrat dipanaskan maka dia akan kehilangan molekul airnya, pemanasan yang terus
menerus menyebabkan senyawa hidrat kehilangan molekul airnya, jika hal ini
terjadi maka senyawa hidrat disebut sebagai anhidrat (Kms.
Rakhmat Notariza, 2010).
Jika hidrat itu
berwarna, suatu perubahan warna biasanya dihasilkan pada saat pemanasan sebagai
bentuk garam anhydrous. Dalam banyak hal, hidrat bisa terbentuk secara spontn
dari gram anhydrous, jika kelembapan udara cukup. Dalam hal lain, hidrat akan
kehilangan airnya (hidrasi) secara spontan pada suhu ruangan. Pada percobaan
ini hidrat yang akan diselidiki dibatasi pada yang stabil pada suhu ruangan
tetapi yang terdekomposisi menjadi bentuk anhydrous pada saat pemanasan
(Pembina Mata Kuliah Dasar-Dasar Analitik, 2012).
DAFTAR PUSTAKA
Kms. Rakhmat
Notariza. 2010. Hidrat dan
anhidrat (http:// Hidrat &
Anhidrat/hidrat.html)
diakses pada tanggal 23 desember 2012.
Tim Dosen Pembina Mata Kuliah Dasar-dasar
Analitik. 2012. Penuntun praktikum
dasar-dasar analitik. Palu: Universitas Tadulako.
0 komentar:
Posting Komentar