Selasa, 03 Desember 2013

RUMUS DAN KOMPOSISI DARI SEBUAH (SUATU) HIDRAT

DASAR TEORI
Metode analisis gravimetri adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada pengukuran berat, yang melibatkan pembentukan, isolasi inti endapan dan pengukuran berat dari suatu endapan. Prinsip dari analisa gravimetri ini yakni pengendapan, (terbentuknya endapan dimulai dari terbentuknya larutan lewat jenuh (super saturated solution) serta kelarutan (Jika hasil kali konsentrasi dengan pangkat koefisiennya lebih besar dari nilai Kspnya, larutan akan lewat jenuh yang dapat menimbulkan endapan) (Devi Pratiwi Sudrajat, 2009).
Hidrat merupakan istilah yang dipergunakan dalam senyawa organic maupun senyawa anorganik untuk mengindikasikan bahwa zat tersebut mengandung air. Untuk senyawa organic maka hidrat dibentuk dengan penambahan molekul H2O atau penambahan elemen H+ dan OH- pada molekul organik. Sebagai contoh etilen atau etena CH2=CH2 bila ketambahan molekul H2O akan menjadi etanol CH3-CH2-OH jadi dapat dikatakan etanol merupakan hidrat dari senyawa etena.


Hidrat dalam senyawa anorganik adalah garam yang mengandung molekul air dalam perbandingan tertentu yang terikat baik pada atom pusat atau terkristalisasi dengan senyawa kompleks. Hidrat seperti ini disebut juga sebagai air terkristalisasi atau air hidrasi.
Contoh hidrat anorganik adalah sebagai berikut:
v  CuSO4.5H2O Tembaga(II) sulfat pentahidrat
v  CoCl2.6H2O Kobalt(II) klorida heksahidrat
v  SnCl2.2H2O Timah(II) klorida dihidrat
v  Na2CO3. 10H2O Natrium karbonat dekahidrat
v  FeBr2.4H2O Fero bromide tetrahidrat
v  NiCl2 .4H2O Nikel(II) klorida tetrahidrat
v  RhCl3.3H2O Rodium(III) klorida trihidrat
v  Ba(OH)2.8H2O Barium hidroksida oktahidrat

Notasi .nH2O menyatakan jumlah molekul air dalam setiap molekul hidrat, dan harga n dapat berupa bilangan bulat maupun pecahan. Notasi ini tidak menyatakan bagaimana molekul air terikat pada senyawa garamnya.
Jika hidrat dipanaskan maka dia akan kehilangan molekul airnya, pemanasan yang terus menerus menyebabkan senyawa hidrat kehilangan molekul airnya, jika hal ini terjadi maka senyawa hidrat disebut sebagai anhidrat (Kms. Rakhmat Notariza, 2010).  

Jika hidrat itu berwarna, suatu perubahan warna biasanya dihasilkan pada saat pemanasan sebagai bentuk garam anhydrous. Dalam banyak hal, hidrat bisa terbentuk secara spontn dari gram anhydrous, jika kelembapan udara cukup. Dalam hal lain, hidrat akan kehilangan airnya (hidrasi) secara spontan pada suhu ruangan. Pada percobaan ini hidrat yang akan diselidiki dibatasi pada yang stabil pada suhu ruangan tetapi yang terdekomposisi menjadi bentuk anhydrous pada saat pemanasan (Pembina Mata Kuliah Dasar-Dasar Analitik, 2012). 


DAFTAR PUSTAKA
Kms. Rakhmat Notariza. 2010.  Hidrat dan anhidrat (http:// Hidrat &
Anhidrat/hidrat.html) diakses pada tanggal 23 desember 2012.
Tim Dosen Pembina Mata Kuliah Dasar-dasar Analitik. 2012. Penuntun praktikum dasar-dasar analitik. Palu: Universitas Tadulako. 

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
Cara Seo Blogger